Senin, 14 Desember 2015

PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen menurut shiffman dan kanuk (2000) adalah “consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searchimh for, purchasing, using, evaluating, and disposing of product, services, and ideas they except will satisfy they needs”.Pengertian tersebut berarti perilaku yang di perhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang di harapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhanya dengan mengkonsumsi produk dan jasa.

Perilaku konsumen juga tidak lepas dari bagimana kepribadian konsumen itu sendiri baik dalam merencanakn membeli suatu produk ataupun di saat berhadapan dengan produk yangakan di belinya. 
Pada dasarnya kepribadian dapat di jelaskan sebagai karakterstik psikologis yang menentukan dan menggambarkan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Walaupun kepribadian cenderung konsisten dan bertahan lama, tetapidapat berubah dengan tiba-tiba sebagai respon terhadap berbagai peristiwa hidup yang utama maupun secara berangsur angsur dari waktu ke waktu. 
  
Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apabila kita dapat memahami aspek-aspek psikologis manusia secara keseluruhan. Setiap individu memiliki citra diri yang di rasakan sebagai salah satu orang tertentu seperti sifat-sifat, kebiasaan, pemilikan barang, hubungan dan cara berprilaku tertentu. Para konsumen sering berusaha memelihara, meningkatkan,atau memperluas citra diri.
  
Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyelami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhanya. Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan took, dan lain-lain dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.


PERILAKU KONSUMEN MENURUT PARA AHLI LAINYA

Adapun pengertian dari perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk atau jasa mereka. Focus perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang.
 
a.       James F. Engel
Perilaku konsumen di definisikan sebagai tindakan-tindakan individu secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa ekonomi termasuk pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)
b.      David L. Loundon
Perilaku konsumen di definisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa.

c.       Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainya sebagai suatu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainya.

KEPRIBADIAN DAN MEMAHAMI PERBEDAAN KONSUMEN

Para pemasar tertarik memahami bagaiman kepribadian mempengaruhi perilaku konsumsi, karena pengetahuan tersebut memungkinkan mereka mampu memahami konsumen dengan lebih baik dan mampu membidik para konsumen yang cenderung menanggapi secara positif komunikasi mengenai produk atau jasa.
 
a.       Keinovatifan konsumen dan sifat kepribadian yang berkaitan.
Sifat-sifat kepribadian yang berguna untuk membedakan innovator konsumen dan bukan innovator meliputi:
·         Keinovatifan konsumen
Para peneliti konsumen telah berusaha menyusun instrumen pengukuran untuk menaksir tingkat keinovatifan konsumen, karena ukuransifat kepribadian tersebut memberikan wawasan yang penting mengenai sifat dan batas-batas kesediaan konsumen untuk berinovasi.
·         Dogmatisme
Sebuah sifat kepribadian yang mengukur tingkat kekakuan (versue keterbukaan) yang di tunjukan individu terhadap hal yang belum di kenal dengan baik dan terhadap informasi yang berlawanan dengan kepercayaan mereka yang sudah mendalam.
·         Karakter sosial
Memfokuskan pada identifikasi dan penggolongan individu ke dalam berbagai tipe sosial budaya yang berbeda.
·         Tingkat stimulasi optimum
Berkaitan dengan kesediaan yang lebih besar untuk mengambil resiko, mencoba berbagai produk baru, menjadi inovatif, mencari informasi yang berhubungan dengan pembelian, dan menerima fasilitas eceran yang baru daripada tingkat stimulasi optimum yang rendah.
·         Pencari variasi kesenangan yang baru
Sikap yang di gerakan oleh kepribadian yang persis sama danberhubungan dengan TSO adalah pencari variasi: perilaku pembelian yang bersifat penyelidik, penyelidikan pengalaman orang lain, dan keinovatifan pemakai.

b.      Faktor kepribadian kognitif.
·         Kebutuhan akan kognisi
Karakteristik kepribadian yang menjanjikan adalah kebutuhan ini mengukur kebutuhan atau kesenangan seeorang yang berpikir
·         Orang yang suka visual vs orang yang suka verbal
Orang yang suka visual adalah konsumen lebih menyukai informasi visual dan produk yang menekankan pada penawaran visual, sedangkan yang bertipe verbal lebih menyukai informasi  dan produk yang tertulis atau verbal.

c.       Dari matrealisme konsumen sampai ke konsumsi komplusif.
·         Matrealisme konsumen
Mereka sangat menghargai barang-barang yang dapat diperoleh dan di pamerkan. Mereka sangat egosentris dan egois, mereka mencari gaya hidup dengan banyak barang, kebanyakan milik mereka tidak memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar.
·         Perilaku konsumen yang mendalam
Minat yang dalam terhadap golongan atau produk tertentu, kesediaan untuk berpergian jauh dalam rangka menambah contoh-contoh barang atau golongan produk yang diminati.
·         Perilaku konsumen yang kompusif
Peilaku ini termasuk perilaku yang abnormal yang merupakan contoh sisi gelap konsumsi. Contohnya adalah berjudi yang tidak dapat di kendalikan, kecanduan minuman alcohol.
·         Ethnosentrisme konsumen
Usaha untuk membedakan antara segmen konsumen yang cenderung mau menerima produk luar negeri dan konsumen yang tidak menggunakan skala ethnosentrisme. Para pemasar mebidik konsumen ethnosentrisme dengan menekankan tema nasionalis karena segmen ini cenderung membeli produk buatan negeri mereka sendiri.

d.      Kepribadian merek.
·         Personifikasi merek
Yakni mereka berusaha menuangkan kembali persepsi konsumen mengenai sifat-sifat produk atau jasa. Banyak konsumen yang menyatakan perasaan diri mereka mengenai produk atau merek kepribadian yang mereka kenal.
·         Kepribadian produk dan gender
Pemberian gender sebagai bagian dari gambaran kepribadian produk sesuai sekali dengan realitas pasar bahwa produk dan jasa, pada umumnya, di pandang oleh konsumen mempunyai gender.
·         Kepribadian dan warna
Mereka juga cenderung menghubungkan berbagai faktor kepribadian ke berbagai warna khusus. Untuk mengungkap pandangan tersebut, para peneliti menggunakan cara pengukuran kualitatif, seperti observasi, kelompok focus, wawancara yang mendalam, dan teknik proyektif.

e.       Diri dan citra diri
Para konsumen mempunyai berbagai macam citra diri mereka yang abadi. Citra diri ini, atau persepsi mengenai diri sangat erat hubunganya dengan kepribadian, dimana orang cenderung membeli produk dan jasa serta menjadi pelanggan perusahaan ritel yang mempunyai citra atau kepribadian yang cocok dengan citra diri mereka sendiri.
 ·         Satu atau banyak pribadi
Secara historis, individu menganggap mempunyai citra diri tunggal dan tertarik, sebagai konsumen, pada produk dan jasa yang dapat memuaskan pribadi tunggal itu. Tetapi, alangkah lebih tepat menganggap bahwa konsumen mempunyai banyak pribadi.
·         Susunan citra diri
Citra diri adalah khas, hasil dari perkembangan latar belakang dan pengalaman orang tersebut. Individu mengembangkan citra diri mereka melalui interaksi dengan orang lain, orang tua, dan kelompok-kelompok lain yang mempunyai hubungan dengan mereka selama bertahun-tahun.
·         Perluasan diri
Saling keterkaitan antara citra diri konsumen dengan kepemilikanya (barang-barang yang mereka sebut milik mereka) menegaskan atau memperluas citra diri mereka.
·         Mengubah pribadi
Mengubah diri seseorang, terutama penampilan atau bagian tubuh seseorang, dapat di capai dengan kosmetik, ataupun dengan yang lain-lainya.
·         Keangkuhan dan perilaku konsumen
Para peneliti telah mempelajari keangkuhan fisik yaitu perhatian yang berlebih terhadap fisik seseorang. Dan keangkuhan prestasi yaitu perhatian yang berlebih terhadap prestasi seseorang.
Mereka menemukan bahwa kedua gagasan ini berkaitan dengan matrealisme, pemakaian kosmetik, perhatian pada pakaian, dll.
·         Kepribadian atau diri yang seungguhnya
Gagasan kepribadian virtual atau diri virtual memberi kesempatan pada individu untuk mencoba kepribadian yang berbeda,atau identitas yang berbeda. Jika identitas itu sesuai, mungkin untuk memutuskan memelihara kepribadian baru

PENGERTIAN KEPRIBADIAN


Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi, kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan.

Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan mereflesikan bagaimana seseorang merespon lingkunganya (schiffman dan kanuk, 2000). Berdasarkan definisi ini maka nampak bahwa yang di tekankan adalah karakter-karakter internal termasuk di dalamnya berbagai atribut, sifat, tindakan yang membedakannya dengan orang lain. Dalam studi kepribadian terdapat tiga hal berbeda yang sangat penting, yaitu:
1.      Kepribadian mencermikan perbedaan individu
2.      Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lama
3.      Kepribadian dapat berubah           

Jadi berdasakan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kepribadian adalah suatu bentuk perilaku individu yang mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakan individu tersebut dengan individu lainya.

TEORI KEPRIBADIAN


1.      Teori Freud
Teori ini di bangun atas dasar pemikiran bahwa kebutuhan dan dorongan yang tidak di sadari, terutama dorongan seksual dan biologis lainya. Pada studi kperibadian konsumen, percaya bahwa dorongan pada manusia sebagian besar tidak di sadari dan bahwa para konsumen terutama tidak menyadari alasan mereka yang sebenarnya mengapa membeli barang atau jasa yang mereka beli.  Freud mengemukakan bahwa kepribadian manusia terdiri dari tiga system yang saling mempengaruhi yaitu:

a.       Id
Konsep id di rumuskan sebagai “gudang” dari berbagai dorongan primitif  dan implusif  kebutuhan fisiologis dasar seperti haus, lapar, dan seks yang di usahakan individu untuk di penuhi segera.
b.      Superego
Di rumuskan sebagai pernyataan diri individu mengenal moral dan kode etik yang berlaku di masyarakat.
c.       Ego
Merupakan pengendalian individu secara sadar.


2.      Teori kepribadian Neo-Freud
Beberapa rekan freud tidak sepakat pendirianya bahwa kepribadian terutama bersifat naluriah dan seksual. Sebaliknya penganut Neo-Freud ini percaya bahwa hubungan sosial menjadi dasar pembentukan dan pengembangan kepribadian.Harry Stack Sulivan, pengikut Neo-Freud lainya, menekankan bahwa manusia terus menerus membangun hubungan yang berarti bermanfaat dengan orang lain. Terutama ia tertarik pada berbagai usaha mengurangi tekanan, seperti kegelisahan.
Karen Horney juga tertarik tentang kegelisahandan memfokuskan perhatian pada hubungan anak orang tua dan keinginan individu untuk mengatasi perasaan gelisah. Individu dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu:
·         Individu patuh: mereka yang ingin mendekati orang lain (ingin di saying, di butuhkan dan di hargai)
·         Individu agresif : mereka yang ingin menjauhi orang lain mereka ingin mengungguli dan di kagumi
·         Individu yang ingin lepas: ingin lepas dari orang lain yang dulu berhubungan dengan dia.mereka ingin kebebasan, kepercayaan diri, mencukupi kebutuhan sendiri dan bebas dari kewajiban.

3.      Teori sifat
Teori ini bersifat kuantitatif atau empiris yang memfokuskan pada pengukuran kepribadian menurut karakteristik psikolog yang khusus yang di sebut sifat. Sifat di definisikan secara yang khas dan realtif bertahan lama yang dapat membedakanseseorang individu dar individu yang lainya.