1 PENGERTIAN DASAR DARI KUALITAS/MUTU
Kata
kualitas mempunyai banyak definisi yang berbeda dan bervariasi dari yang konvensionalsampai
yanglebih strategik.
·
Definisi konvensional
Definisi konvensional dari kualitas
biasanya mengambarkan karakteristik langsung dari suatu produk seperti:
performance, reliability, ready to use, esthetichs, dan sebagainya.
·
Definisi strategik
Definisi strategik menyatakan bahwa kualitas adalah
segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebuthuhan pelanggan (
meeting the needs customers)
Berdasarkan tenetang pengertian daar kualitas di atas, tampak bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan. Dengan demikian produk-produk di desain, di produksi serta pelayanan di berikan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Karena kualitas mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan,suatu produk di katakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik, serta di produksi dengan cara yang baik dan benar.
Gaspersz
(2008:51) mengemukakan TQM ialah pendekatan manajemen sistemztik yang
berorientasi pada organisasi, pelanggan, dan pasar melalui kombinasi antara
pencarian fakta praktis dan penyelesian masalah, guna menciptakan peningkatan
secara signifikan dalam kualitas, produktivitas, dan kinerja lain dari perusahaan.
Pada
dasarnya manajemen kualitas (quality manajemen) atau manajemen kualitas terpadu
(tottal quality manjamenen = TQM) di definisikan sebagai suatu cara
meningkatkan performansi secara terus-menerus (contimuous performance
improvment) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap era fungsional
dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal
yang tersedia.
ISO
8402 (quality vocabulary) mendefinisikan manajemen kualitas sebagai semua
aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan
kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta
mengimplementasikannya melaui alat-alat seperti:
·
Perencanaan kualitas (quality planing)
Penetapan dan pengembangan tujuan dan
kebutuhan untuk kualitas serta penerapan sistem kualitas.
·
Pengendalian kualitas (quality control)
Teknik-teknik dan aktivitas operasional
yang di gunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas
·
Jaminan kualitas (quality asurance)
Semua tindakan terencana dan sistematik
yang di implementasikan dan di demonstrasikan guna memberikan kepercayaan yang
cukup bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu.
·
Peningkatan kualitas (quality
improvment)
Tindakan-tindakan yang di ambil guna meningkatkan
nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan efesiensi
dariproses dan aktivitas melalui struktur organisasi.
Tanggung
jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level dari manajemen. Tetapi
harus di kendalikan oleh manajemen puncak (TOP Management) dan implementasinya
harus melibatkan semua anggota organisasi. Hal ini berarti bahwa manajemen
kualitas merupakan kemampuanatau kapabilitas
yang melekat pada sumber daya mansia (SDM) serta merupakan proses yang
dapat di kontrol dan bukan suatu kebetulan belaka.
1. Inspection
(inspeksi)
Konsep mutu modern di mulai pada tahun
1902,kelompok mutu yang utama adalah bagian inspeksi. Selama produksi para
inspektor mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi.
Ini menyebabakan terjadinya perbedaan
kepentingaan. Seandainya bagian inspeksi menolak hasil alur produksi yang tidak
sesuai maka pabrik berusaha meloloskanya tanpa memperhatikan mutu
2. Quality
control (pengendalian mutu)
Pada tahun 1940an kelompok inspeksi
berkembang menjadi bagian pengendalian mutu (QC). Tanggung jawab mutu di
alihkan kebagian QC yang independen. Bagian QC memiliki otonomi penuh dan
terpisah dari bagian pabrik, para inspektor di bekali dengan prangkat
statistik, seperti diagram kendali, lab, dan penarikan sample.
3. Quality
asurance (pemastian mutu)
Bagian QA di focuskan untuk memastikan
proses dan mutu produk melalui audit operasi untuk meningkatkan mutu ( inovasi
dan improvment). QA bekerja sama dengan bagian lain yang bertanggung jawab
penuh terhadap kinerja masing-masing.
4. Quality
management (manajemen mutu)
QA melakukan dan memastikan pelaksanaan
pengendalian mutu, tapi sangat sedikit berpengaruh untuk meningkatkanya. Karena
itu untuk mengantisipasi persaingan, aspek mutu selalu perlu di evaluasi dan di
rencanakan perbaikanya melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen mutu.
5. Total
quality management (manajemen mutu terpadu)
Dalam perkembanganya manajemen mutu ternyata bukan
hanya fungsi produksi yang memepengaruhi kepuasan pelanggan terhadap mutu.
Dalam hal ini tanggung jawab terhadap mutu tidak hanya cukup di bebankan pada
bagian produksi tapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individudi
perusahaan. Pola inilah yang di sebut TQM.
4. KONSEP DASAR DARI MANAJEMEN
MUTU/KUALITAS (TQM)
·
Mutu sebagai strategi usaha
·
Focus pada pelanggan ( kepuasan
pelanggan )
·
Perbaikan kualitas secara terus-menerus
(continous improvment)
·
Budaya perusahaan adalah budaya kualitas
·
Partisipasi aktif seluruh pekerja
·
Team work di semua unit kerja
·
Aliran proses tertulis dan
terkdokumentasi
·
Produk
Produk adalah titik pusat untuk tujuan
dan pencapaian organisasi.
·
Proses
Mutu dalam produk tidak mungkin ada
tanpa mutu dalam proses itu sendiri.
·
Organisasi
Mutu di dalam proses tidak mungkina ada
tanpa organiasi yang tepat.
·
Pemimpin
Organisasi yang tepat tidak ada artinya
tanpa pemimpin yang memadai
·
Komitmen yang kuat dari bawah ke atas
merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain.
Dengan demikian TQM dapat di simpulkan sebagai suatu alat yang dapat di gunakan oleh manajemen suatu perusahaan yang melibatkan seluruh personel dengan melakukan perbaikan secara terus menerus atas produk, layanan, lingkungan yang berhubungaan dengan produk perusahaan melalui etode ilmiah yang inovatif(Sari dan Siregar,2008).
Kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifiksi tertentu, tetapi kualitas tersebut di tentukan oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan di usahakan di puaskan dalam segala aspek, termasuk di dalam harga, keamana, ketepatan waktu. Kualitas yang di hasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang di berikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yang di berikan, maka semakin besar pula kepuasaanya.
Di dalam perusahaan yang kualitasnya dalam kategori global setiap karyawan di pandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreatifitas tersendiri yang unik. Dengan demikian karyawan merupakan sumberdaya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu setisp orsng dslsm orgsnisasi di perlakukan dengan baik dan di beri kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
Maksudnya bahwa setiap keputusan selalu di dasarkan pada data dan aktual, bukan sekedar pada perasaan (feeling). Ada 2 konsep yang berkaitan dengan hal ini yakni:
Ø Prioritasai
(priotization)
Suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat
di lakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan
sumber daya yang ada. Oleh karena itu melalui data manajemen dalam tim
organisasi dapat memfokuskan usaha pada situasi tertentu yang vital.
Ø Variasi
(variaton)
Atau variabilitas kinerja manusia, data
statistik dapat mremberi gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian
yang wajar dari setiap sistem organisasi
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku di sini adalah siklus PDCA (plan-do-check-action).
ISO9000
adalah quality management system, atau sistem penjaminan mutu, yaitu mekanisme
standar yang di susun, di sepakati, dan di terapkan oleh suatu organisasi dalam
menjalankan aktivitas suatu perusahaan. Sistem ISO 9000 akan menjelaskan
bagaimana perusahaan beroperasi.bagaimana pekerjaan mengalir dari satu
aktifitas ke aktifitas yang lain. Penanganan pekerjaan mulai dari customer,
input ke dalam masing-masing proses, dan output yang dihasikan dari setiap
proses. Parameter parameter fisik dari hasil pekerjaan, yang menentukan apakah
hasil tersebut memenuhi persyaratan kualitas/mutu yang telah di tentukan dan di
sepakati atau belum.
1. Manfaat
bagi pelanggan
Ø Sedikit
atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan
Ø Kepedulian
terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih di perhatikan.
Ø Kepuasan
pelanggan terjamin
2. Manfaat
bagi intuisi atau perusahaan
Ø Terdapat
perubahan kualitas produk dan pelayanan
Ø Staf
lebih termotivasi
Ø Produktifitas
meningkat
Ø Biaya
turun
Ø Produk
cacat berkuarang
Ø Permasalah
dapat di selesaikan dengan cepat